Minggu, 06 November 2011

Popy's Birthday

Hampir dua bulan aku kenal Dick lewat dunia maya. Chat hampir tiap hari kerja, smsan tiga kali sehari atau lebih (hampir persis kaya minum obat), trus telpon hampir tiap minggu. Aku pun tak mengerti apa yang terjadi, semua mengalir begitu saja. Awalnya gara-gara kami sama-sama suka Chelsea dan Barcelona, jadi obrolan kami nyambung. Beda banget sama Popy yang suka Manchester United dan Real Madrid, setiap masing-masing tim yang kami suka main pasti ada perang dunia ke-3. Saling menjelekkan tim lawan sudah jadi makanan sehari-hari tiap nonton bola. Tapi, memang itu yang paling aku kangenin dari seorang Popy. Marah-marahnya, sindirannya, muka cemberutnya, seakan sirna ketika hati malaikatnya datang. Dia memang sosok yang paling garang sekaligus paling baik di antara orang-orang yang aku kenal.

Aku masih ingat dulu setiap aku sakit, dia ngasih selimutnya sampai beli obat buatku. Dia total merawatku sampai sembuh. Terus pas aku ulang tahun ke-20, dia sengaja bikin kejutan yang so sweet banget lah, that’s really unforgettable moment!. Aku masih ingat sore sebelum hari ulang tahunku, dia tiba-tiba sms.

Cuy, gw g jdi blik k kosan hr ni,

minggu dpn ja blknya. Lg btah drmh nih

Gak ada yang aneh memang, aku berpikir mungkin dia butuh ketenangan pikiran di rumah soalnya dia lagi nyiapin seminar buat tugas akhir. Malam itu sangat sepi, membosankan, sekaligus menakutkan. Tetangga kosan pada gak ada di tempatnya. Keheningan menyelimutiku malam itu. Acara di tv pun temanya horror semua. Kucoba tidur lebih awal, sayangnya tak bisa. Sampai tepat jam 12 malam ada yang mengetuk pintu kamar sambil memanggil namaku berulang kali. Keringat dingin pun membasahi, detak jantung semakin cepat, aku ketakutan setengah mati. Suara perempuan yang tak ku kenal terus memanggil namaku sambil mengetuk pintu semakin keras. Ya, dia hanya memanggil namaku. Sampai akhirnya aku pun menjawab.

“Siapa di luar?”

“Jill, cepet buka pintunya dong… ini aku Yuli, tolongin temen sekamarku pingsan.”

Hah?? Yuli??? Aku baru inget Yuli tetangga depan kamarku. Parnonya aku, kukira yang manggil aku tadi itu setan. Dengan mata berkaca-kaca dan badan berkeringat kubuka pintu dan…

“SURPRISE!!!!!!! HAPPY BIRTHDAY!!!!”

Kagetnya aku banyak orang di luar sana, nyanyi selamat ulang buatku. Yang lebih ngagetin lagi, dari belakang muncul Popy sambil bawa kue ulang tahun lengkap dengan lilinnya. Oh my God!!!

“happy birthday ya cuy…”

“makasih Pop, temen-temen semua, kalian sukses bikin aku parno malam ini… hiks”

“Koq parno sih?? Orang kalo dikasih kejutan ya kaget, bukan parno, dasar suneh”

“Masalahnya tadi kukira yang ketuk pintu trus panggil namaku itu setan…J..” , kataku sambil nyengir.

Malam yang sepi mendadak jadi rame, kamarku sama Popy jadi penuh sesak sama sepuluh orang yang jadi tim suksesnya Popy buat ngerjain aku. Setelah say happy birthday, make a wish, tiup lilin, sama makan kue ulang tahun, semuanya langsung membubarkan diri menuju kamarnya masing-masing. Sebelum mereka pergi, ada beberapa orang yang nyeletuk.

“Selamat menempuh hidup baru buat Popy dan Jill, semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah, cepet dapet momongan. Hahahahahahaha”

“Oia, Popy gimana rasanya dapet potongan kue pertama dari soulmate? Hihihi.”

“Pop, Jill, jangan lupa matiin lampu sebelum tidur ya, hehe”

“Popy dan Jill pasangan serasi banget, satunya macho, yang satu lagi imut, huhuhu”

“ Hey, udah dong. Jangan ganggu pengantin baru, liat tuh kepala Popy mulai bertanduk.”

Dengar celotehan anak-anak, Popy pun mulai menanggapi, “ Apaan sih kalian berisik!!! Kalo gua cowok juga kaga bakalan mau sama si kunyuk ini”. Sedangkan aku hanya diam, masih kaget sama kejutan ini trus pengen interogasi Popy. Koq bisa dia punya ide kaya gini?? Masih gak nyangka dengan tampilan dia yang macho dan garang kaya cowok, ada sisi lembutnya juga ternyata. Ternyata dia sudah sampai kosan dari siang dan kerjasama bareng penghuni kosan biar gak ada yang nyapa aku. Pantesan tadi siang aku ketuk kamar tetangga gak ada satu pun yang nyahut, taunya itu semua rencana Popy. It’s so crazy!!

Empat bulan kemudian, di bulan Februari Popy ulang tahun. Aku mulai menyusun rencana buat dia. Tapi sayang, pas hari ulang tahunnya Popy pulang dan ga ada di kosan sampai dua minggu lamanya dia di rumah. Hancur sudah rencanaku buat ngerjain Popy. Baiklah, aku susun plan B. Aku ngucapin selamat ulang tahun lewat sms trus kasih hadiah salah satu souvenir piala dunia 2010 waktu itu, Zakumi. Aku cari-cari Zakumi kemana-mana, tapi hasilnya nihil. Sampai akhirnya aku temukan satu toko yang jual souvenir-souvenir piala dunia 2010. Niatku ngasih boneka Zakumi batal, harganya ternyata gak bersahabat sama kantongku yang masih mahasiswa. Jadi, aku beli botol minum gambar Zakumi saja, mudah-mudahan Popy senang. Aku bungkus rapi hadiahnya dan kutaruh di dalam lemari Popy. Dua minggu kemudian Popy balik ke kosan.

“Assalamu’alaikum, aku pulang…”

“Hey Pop, betah amat sih lu di rumah”

“Iya dong, gue dapet hp baru sama boneka Zakumi… ahiiyyy”

“Asiik, boneka dari siapa tuh… dapet pacar baru ya”

“Idih, enak aja. Ini dari om gue yang di Jakarta”

“Oooo…”

“Waduh, ada sesuatu di lemari gue nih. Ini dari lu bukan Jill?”

“Apaan??”, jawabku pura-pura gak tahu.

“Eh, tapi gak penting deh dari siapa. Yang penting gue seneng dapet ini. Tinggal kaosnya yang belum gue punya.”

Dalam hati aku senang Popy suka hadiahku, dia tampak kegirangan. Tak lama kemudian HP baru Popy berdering. Dick yang telpon dia, tak sengaja kudengar percakapan mereka. Mereka sepertinya membicarakan tentang hadiah ulang tahun.

Dua hari kemudian ketika aku asyik curhat sama Popy, ada yang mengetuk pintu kamar. Ketika pintu kubuka, aku menerima sebuah kiriman berupa sebuah kotak yang entah apa isinya dari Pak Satpam kosan. Sebuah kotak dengan nama pengirim Dicky Atmaza dari Medan untuk Popy Megatari di Bandung. Ya, itu buat Popy, bukan buatku. Aku terima kotak itu dan langsung kasih tau Popy kalau kiriman yang selama ini dia tunggu sudah sampai. Dengan muka tak sabar, Popy segera mengambil kotak kiriman itu.

“Horee… isinya apa ya? Mudah-mudahan isinya Samsung Corby… hihihi”, kata Popy.

“Ciee…ciee… ada yang lagi seneng nih”, kataku.

“Berisik lu Jill, gue lagi penasaran nih isinya apaan ya?”, kata Popy sambil membuka kotak yang bungkusnya berlapis-lapis.

“ Nah, itu isinya kotak sepatu. Yakin bukan Corby. Pasti sepatu olahraga. Hahaha”, aku ngetawain Popy yang tampak kecewa.

“Bukan cuy, ini bukan Corby atau sepatu. Isinya Bolu Meranti.”

“hahaha… kasiaaan deh yang pengen Corby malah dapet bolu”, kataku sambil ketawa ngakak .

“Eh, tapi ini ada bungkusan lain lagi di bawah tumpukan koran. Horee… gue dapet kaos World Cup 2010. Akhirnya, lengkap sudah koleksi atribut World Cup gue. Boneka dari Om, botol minum dari lo, trus kaos dari Dick. Ditambah hanphone baru dari nyokap. Sempurna!! ”, Popy terlihat sangat gembira saat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar