Jumat, 04 November 2011

Orang itu, Dick...

Pagi yang mendung, mentari seolah enggan menampakkan sinarnya. Dunia terlihat suram tanpa cahaya dengan kabut tebal yang menghalangi pandangan mata manusia yang ingin melihat indahnya pemandangan alam. Meskipun begitu, pagi ini serasa begitu hidup dengan hiruk pikuk orang yang berlalu-lalang di jalanan desa ini. Aku termenung dan terus-menerus memikirkan dia yang telah pergi. Hampir tak ada keriangan lagi setelah dia pergi. Apalagi setelah kutahu bahwa Ray telah bersama gadis lain tak lama setelah kami putus. Aku sempat terpuruk untuk beberapa saat. But, life must go on!!!

Segala cara aku lakukan agar aku tak ingat Ray, aku pun mulai menyibukkan diri. Beberapa bulan tanpa senyuman, tanpa kegembiraan, aku hampir tak bisa tersenyum lagi. Dia membuatku trauma dengan yang disebut “pacaran”. Aku memang masih mencintainya, sangat mencintainya. Tapi tak sempat terpikirkan olehku untuk kembali bersamanya. Dia membuatku membenci semua kaum Adam di dunia ini.

Aku sibukkan diri dengan fokus kuliah, mulai menata hidupku yang baru. Dengan lagu “Single Happy” Oppie Andaresta dan “Pelan-Pelan Saja” Kotak yang selalu mengiringiku tiap ngerjain tugas kuliah. Sampai akhirnya aku bisa buktikan tak selamanya putus cinta dan patah hati itu buruk dan menyedihkan. Hasilnya, that’s good… aku dapet IP sempurna semester ini (4,00 gitu loh) dan berlanjut sampai semester berikutnya. Hal itu sedikit membuat pencerahan dalam hidupku. Aku bersyukur, mungkin ini maksud-Nya Yang Maha Tahu. Dia mentakdirkan semua ini agar aku bisa membuat kedua orang tuaku tersenyum melihat prestasiku. Aku pun mulai bisa sedikit tersenyum. Aku menunggu kejutan apalagi yang Dia persiapkan untuk mengurangi kegalauan hatiku selama ini.

Tak lama setelah satu bulan putus, Ray muncul lagi di hidupku. Ray putus dengan pacar barunya. Dia mulai mendekatiku lagi dan meminta maaf padaku. Entahlah apa maksudnya, aku tak tahu. Aku menanggapinya biasa saja, meskipun dalam hati aku ingin berteriak “ Aku masih cinta kamu Ray!!!”. Aku terlihat ramah padanya padahal dalam hati aku menggerutu dan ingin sekali marah padanya. Sayangnya amarahku selalu teredam oleh rasa sayangku padanya. Dia membuat hatiku campur aduk didekatnya. Kadang aku berpikir mungkin lebih baik kalau aku tak pernah bertemu dia lagi kapan pun dan di belahan dunia manapun. Tapi keadaan selalu membuatku harus selalu menghadapinya. Aku merasa keadaanku memburuk setiap bertemu dengannya. Luka lama itu tak kunjung kering, sampai pada suatu saat ada seseorang yang tiba-tiba hadir dalam hidupku.

Sebut saja namanya Dick, sosok orang gila SKSD (Sok Kenal Sok Dekat) yang sekarang dekat denganku. Awal kukenal dia di jejaring sosial Facebook, berlanjut ke Yahoo Messenger sampai akhirnya saling tukar nomer hanphone. Huhhh… dia bikin aku ketawa terus sampe rahangku sakit gara-gara kebanyakan ketawa.

Pertama aku kenal orang gak penting itu gara-gara temen sekamarku Popy yang katanya “gak pernah jatuh cinta” tiba-tiba sering telpon-telponan sama cowok. Dari situ aku penasaran, siapakah gerangan cowok itu??? Aku tanya dia deh…

“Adeuh… ada yang lagi kasmaran nih yee,,,,” aku mulai menggoda Popy.

“Apa sih lu Jill? Ni temen SMP gue, trus baru ketemu lagi di Facebook.”jawab Popy.

“Asiik, temen apa demen???”, kataku.

“Lu liat aja sana di Facebook gue, namanya Dicky Atmaza.” Popy seakan ingin meyakinkan aku kalo dia lagi nggak falling in love sama cowok yang baru saja nelpon.

Keesokan harinya di kampus aku iseng-iseng buka FB (Facebook) trus nyari yang namanya Dicky Atmaza. Sekedar pengen tau aja kaya gimana sih orang yang udah bikin temenku si Popy beda akhir-akhir ini. Sial, pas kubuka profile-nya fotonya gak jelas. Yasudah, akhirnya kuputuskan add him as my friend on FB dan di approve menit itu juga. Ternyata dia lagi online, trus kami langsung chat. Dia langsung nanya account YM aku, katanya chat di YM lebih enak. Berlanjutlah chat kami di YM. Orang gila ini memang gak ada matinya. Baru aja temenan langsung nanya nomer HP, trus yang lebih aneh lagi langsung aku kasih begitu aja. Detik itu juga tiba-tiba ada nomer baru yang telpon. Kriiing…

“Halo, maaf ini siapa ya?” kataku.

“Halo juga, ini aku Dick. Save ya nomerku, salam kenal.”

Klik, langsung ditutup.

Huaaaaaa…… Koq bisa sih aku ngasih nomer HP sama orang asing? Aduh, jadi ngerasa bersalah sama Popy nih. Aaaaarrrrggghhhhtttt…gimana nanti sajalah. Yang penting sekarang Popy gak boleh tau dulu aku tukeran nomer HP sama Dick.

Pulang dari kampus aku lihat Popy nyampe duluan ke kosan. Seperti biasa, dia tidur sore ba’da solat Ashar. Aku bergumam dalam hati, “Gimana nih kalo Popy tau aku temenan sama cowok yang suka telpon dia belakangan ini? Bisa kacau nih dunia persilatan”. Sampai malam harinya aku masih ngerasa gak enak sama Popy, sebaliknya Popy malah biasa aja seolah tak terjadi sesuatu.

Pertama kali kukenal Dick, aku udah ngerasa dia memang manusia paling aneh sedunia. Dalam waktu sehari saja dia bisa bikin aku curhat semua tentang Ray, tentang latar belakang keluargaku, sampai semua kisah cintaku aku kasih tau sama Dick. Setiap aku curhat sama Dick, aku ngerasa seolah teriak kencang di hutan belantara dan samudera yang luas. Sehingga tak ada seorang pun yang tahu dan mendengar teriakanku (kecuali Dick tentunya).

Siang hari yang terik membuatku enggan untuk beranjak pulang dari kampus. Kuputuskan buka laptop dan online. Tiba-tiba Dick menyapaku di YM.

“Hey mbem…J”.

“Mbem?? Apaan tuh???”.

“pipimu itu di foto profil tembem…”.

“ kok mbem sih? ”.

“Memang tembem kan? Hehehehe”.

“ Waduh mas,,, jangan panggil saya begitu…

“Koq Mas? Kaya manggil tukang bakso aja”

“Memang mau diapanggil apa?”

“Panggil saja Aa… hehe..”

“Ueeeekkkkkssss… ooo tidak bisaa...

Begitu seterusnya, dia selalu manggil aku Mbem gara-gara foto itu. Sedangkan aku gak konsisten, kadang panggil Mas, Abang, Mamang, dan yang terakhir Suneh (baca: SUka aNEH). Tapi, dari semua panggilan itu aku lebih suka yang terakhir, Suneh.. hehehehe..

Kini hari-hariku riang gembira selalu dengan berkutat di dunia maya dengan Dick. Dia memberi warna baru dalam hidupku. Namun, kedekatanku dengan Dick masih kurahasiakan dari Popy. Sampai pada suatu hari Popy tahu aku temenan sama Dick di FB. Sepertinya dia gak suka aku berhubungan dengan Dick. Maka kuputuskan untuk jaga jarak dengan Dick sementara waktu. Aku sempat beberapa hari gak ada kontak dengan Dick. Tapi, semua itu tak pernah bertahan lama. Aku masih saja berkomunikasi dengannya. Di sisi lain aku selalu berpikir, aku salah gak kalo akrab sama Dick?


To Be Continued.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar